Ternyata Hanya PRENG Saja : Aksi 8 September 2025 di Halsel Gagal Total, Diduga Ditunggangi Kepentingan Politik Sisa Pemilu 2024

Labuha, JurnalHalsel.Com - Rencana aksi besar-besaran pada 8 September 2025 di Halmahera Selatan akhirnya berakhir antiklimaks. Alih-alih menunjukkan kekuatan massa, aksi justru bubar tak berbekas. Sejumlah organisasi yang sebelumnya menyatakan siap turun ke jalan, memilih menarik diri secara diam-diam.

Informasi yang beredar menyebutkan, kegagalan ini tak lepas dari isu terselubung bahwa aksi tersebut telah ditunggangi oleh oknum-oknum politik yang gagal mendapatkan “jatah kue kekuasaan” pada Pemilu 2024 lalu. Kalangan masyarakat menilai, aksi ini tak lagi murni gerakan rakyat, melainkan panggung dadakan bagi politisi yang gagal untuk mencari perhatian publik.

Sebenarnya torang juga so ator mau ikut. Info dari taman-taman di Bacan itu, iko aksi bertema pecat Masdar. Tapi macam so tara bagus, karna ada orang-orang kalah di DPRD waktu Pemilu 2024 kemarin itu so mulai masong. Makanya tamang langsung mudur karna keliatan so tara sehat. Tong kasana la polisi palo, baru dong ba cari muka jadi pahlawan, berenti,” ungkap seorang pemuda asal Bacan Timur di sela kerumunan aksi di depan DPRD Halsel.

Fenomena ini sekaligus menyingkap realitas gerakan musiman di Halsel. Beberapa organisasi yang muncul hanya saat momentum politik, mencoba menampilkan diri seolah-olah pembela rakyat. Padahal, sebagian justru dituding hanya menunggangi isu untuk eksistensi semata.

Berbeda dengan organisasi loyal seperti KANE dan GPM yang sejak awal konsisten mengawal isu-isu kerakyatan, kehadiran kelompok musiman dalam aksi kali ini justru membuat citra gerakan semakin tercoreng. Meski masih ada upaya sebagian organ yang tampil di depan publik, bayang-bayang kepentingan politik tetap sulit dihapuskan dari panggung aksi 8 September 2025.


Jurnali : IKI