Babang, JulnalHalsel.Com – Ironi dunia pers kembali mencuat di Kabupaten Halmahera Selatan. Seorang oknum wartawan, sekaligus Ketua salah satu organisasi wartawan di daerah ini, bernama Abubakar, terseret dugaan praktik bisnis BBM bersubsidi yang justru bertentangan dengan semangat transparansi dan independensi yang selama ini kerap ia gaungkan kepada sesama jurnalis.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Abubakar kerap melakukan penyelundupan BBM subsidi dari Pulau Bacan menuju pesisir Gane Barat, Halmahera Selatan. Aktivitas ini berlangsung secara rutin dan diduga kuat mendapat bekingan aparat.
Seorang sopir tangki BBM yang ditemui wartawan mengungkapkan praktik ini sudah berjalan lama.
“Paitua itu ambe minya dari Babang, bawa di Halmahera. Kalau sekali bajalang, sekitaran Rp4 juta paitua pe untung,” ujar sopir yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Memanfaatkan Jabatan, Menekan Sesama Jurnalis
Ironisnya, di balik aktivitas bisnis yang sarat kepentingan pribadi ini, Abubakar justru kerap tampil di muka publik dengan mengimbau wartawan untuk menjaga kode etik jurnalistik dan menyerukan transparansi media. Namun, di lapangan, ia disebut-sebut menggunakan posisi strategisnya di organisasi wartawan untuk menekan sesama jurnalis agar tidak menyinggung aktivitas gelapnya.
Beberapa wartawan di Halmahera Selatan mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan ketika berusaha menjalankan fungsi kontrol pers.
“Dorang ini suka klarifikasi tong pe berita, bagitu dong pe berita biking alasan macam-macam,” ungkap seorang wartawan yang enggan disebutkan namanya.