Dugaan Perlindungan Politik: Kades Saketa Kebal Hukum, Oknum DPRD Halmahera Selatan Disorot


Halsel, JurnalHalsel.Com - Dugaan praktik “kebal hukum” yang melibatkan Kepala Desa (Kades) Saketa, Idjul Kiat, kian menyeruak ke permukaan. Informasi dari salah satu unsur pemerintah desa, yang enggan disebutkan namanya, mengungkap bahwa ada oknum anggota DPRD Kabupaten Halmahera Selatan yang diduga menjadi “tameng” sang kades dari jeratan hukum.

Kades pernah cerita ke saya, ‘Ngoni tara bisa sontong. Ngoni kira kita ini sapa? Kong selama masih ada kita pe jago di DPR, ngoni bacigi sudah,’” ungkap sumber internal desa tersebut saat dikonfirmasi, dengan nada kecewa.

Dugaan ini bukan tanpa alasan. Di bawah kepemimpinan Idjul Kiat, berbagai praktik penyelewengan diduga terjadi di Desa Saketa. Sang kades kerap membuat keputusan kontroversial, bahkan disebut-sebut sering berkolaborasi dengan Ketua BPD, Muammar J. Tuheteru, dalam sejumlah kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat.

Ngoni ini kan tara tau apa-apa. Saay ini ngoni buka mata la lia sapa yang berkuasa kong. Selama laki-laki masih jadi DPRD, kita tetap aman,” lanjut staf desa tersebut, mengutip pernyataan sang kades yang terkesan menunjukkan arogansi kekuasaan.

Fenomena ini menimbulkan keprihatinan mendalam. Alih-alih menjadi pelayan masyarakat, pemerintah desa dan sebagian wakil rakyat yang seharusnya menjadi penyeimbang justru diduga bersatu dalam praktik yang mencederai kepercayaan publik.

“Ini bukan lagi sekadar isu, tetapi alarm bahaya bagi integritas pemerintahan desa dan DPRD. Jika benar ada perlindungan politik yang membuat kades kebal hukum, maka rakyat yang menjadi korban utama,” ujar seorang pemerhati kebijakan publik di Halmahera Selatan.

Masyarakat kini mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum bertindak cepat. Tindakan tegas dinilai penting untuk mengusut dugaan penyalahgunaan wewenang dan praktik “main mata” antara oknum DPRD dan kepala desa, yang dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat.

“Penegak hukum jangan tutup mata. Jangan biarkan kekuasaan dijadikan tameng untuk merampas hak-hak masyarakat,” tegas seorang warga Saketa yang meminta namanya disamarkan.


Red :/ IKI