Duta-Bali.com (Buleleng) – Seorang tokoh muda asal pelapuan kecamatan Busungbiu Gede Agus Armika, adalah salah satu tokoh masyarakat yang dikenal luas. Kenapa? Sebab sebab selama ini nama Gede Agus adalah selain duduk dalam posisi fungsionaris di PAC Partai Gerindra Busungbiu, juga dikenal dekat oleh para pemuda dan masyarakat di Desa Pelapuan yang berpenduduk 2.650 jiwa ini.
Sehari harinya masyarakat Desa Pelapuan yang merupakan bagian dari 15 desa di Kecamatan Busungbiu, rata-rata berprofesi sebagai petani dan sisanya sebagai PNS, Pedagang, dan profesi wiraswasta lainnya.
“Sebagian besar penduduk kami berprofesi sebagai petani, sebagian kecil PNS, sehingga untuk memajukan desa dan masyarakat kami saling bahu membahu dan memberi solusi atas setiap permasalahan,” paparnya memulai wawancara dengan dutabali.com.
Disamping menekuni usahanya, Gede Agus Armika kerap memotivasi dan memfasilitasi team-team bola volley futsal dalam menghadapi kejuaraan dan lomba lomba. Menurut pengakuannya hal itu sudah dilakukan sejak bertahun tahun lalu, sebab dirinya punya hobi berorganisasi dan mengumpul teman-teman di desanya untuk kegiatan-kegiatan positif.
“Kami punya club Ganggang Biru Club, kemarin sempat juara di porcam, ada juga mengasuh team Sliv FC Pelapuan, ya semua didasari keikhlasan, dan memotivasi pemuda dalam mengasah potensi yang bermanfaat bagi dirinya dan mengangkat nama desa dan masyarakat pelapuan, selain memberi motivasi dan pembinaan terus menerus guna meningkatkan prestasi dimaksud, ” ungapnya.
Selain aktif dalam memfasilitasi kegiatan olahraga volley dan futsal, pemuda pelapuan 21 Juni 1984 ini juga menghimpun para penggemar olahraga otomotif seperti offroader, dibawah bendera Bakat PM Pelapuan.
“Anak anak muda offroader khusus pengguna sepeda motor kita ajak berolahraga dan melakukan misi-misi kemanusiaan di wilayah kecamatan busungbiu dan banjar, hal ini tidak terlepas dari upaya mengarahkan olah raga hobi ini untuk peduli sesama dan menjaga lingkungan,” tegasnya.
Prinsip hidup yang dipegang Gede Agus Armika adalah bagaimana bisa member manfaat dengan motto Dari Oleh dan untuk kita.
“Semua berangkat dari kita dan masyarakat, dan yang berperan adalah kita dan masyarakat, dan akan mendatangkan mafaat juga bagi kita yakni kepada pribadi dan masyarakat itu sendiri, bukan aku dan ego pribadi kelompok, sebab kita hidup bermasyarakat,” pungkasnya. (Jung/Red)