Labuha,JurnalHalsel.com - Praktik pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih di Desa Kubung, Kecamatan Bacan Selatan, kembali menuai sorotan. Masyarakat mencium adanya dugaan kuat konflik kepentingan dalam struktur kepengurusan. Ketua koperasi saat ini diketahui memiliki hubungan kekeluargaan langsung dengan Kepala Desa — diduga merupakan iparnya. Fakta ini mencuat ke publik pada Selasa (22/07/2025).
Situasi tersebut memantik kekhawatiran dari warga dan pemerhati tata kelola desa. Mereka menilai bahwa posisi strategis dalam lembaga koperasi semestinya diisi oleh figur independen, profesional, dan bebas dari intervensi politik maupun ikatan keluarga.
"Jika koperasi dikuasai keluarga kepala desa, lalu di mana ruang bagi masyarakat untuk mengawasi dan berpartisipasi?” ujar salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Sebagai badan hukum yang seharusnya mengelola potensi ekonomi rakyat secara transparan dan akuntabel, keterlibatan keluarga penguasa desa dalam kepengurusan koperasi dianggap mencederai prinsip-prinsip integritas kelembagaan.
"Ini bukan sekadar persoalan etika, tapi juga soal hukum. Jika benar ada hubungan darah atau hubungan afinitas, maka pengangkatan itu cacat prosedur dan patut dibatalkan. Koperasi tidak boleh menjadi instrumen kekuasaan," tegas warga tersebut.
Sejumlah tokoh masyarakat juga mendesak Dinas Koperasi Kabupaten Halmahera Selatan untuk segera turun tangan. Mereka meminta dilakukan audit menyeluruh terhadap komposisi pengurus, mekanisme rekrutmen, hingga pola kerja Koperasi Merah Putih.
"Lembaga koperasi harus kembali ke khitahnya sebagai motor ekonomi rakyat, bukan menjadi perpanjangan tangan kekuasaan desa," tegas salah satu tokoh masyarakat.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Kubung belum memberikan klarifikasi resmi. Sementara upaya konfirmasi melalui nomor WhatsApp Ketua Koperasi Desa Kubung juga tidak mendapat respons.
